Linux merupakan operating system pada sistem komputer yang mempunyai performa dan tingkat security yang lebih baik dibanding operating system yang sangat similar dan dikenal banyak orang yaitu Microsoft Windows. Linux bersifat Open Source, yaitu source code yang memungkinkan user / penggunanya dapat melakukan perubahan pada sistem operasi (Linux) mereka. Dengan sifatnya sebagai Open Source, Linux dapat kita miliki secara gratis. Maka Linux dapat dikembangkan secara bersama-sama, dibandingkan Windows yang hanya dikembangkan oleh sebuah developer, yaitu Windows. Pengenmbangan yang dilakukan secara bebas ini, membuat Linux menjadi lebih secure dibanding Windows, karena setiap ditemukan celah kemanan maupun bug yang ditemukan dapat langsung dilakukan patch sendiri, tanpa menunggu patch dari developer seperti yang kita lihat pada sistem operasi Windows. Dengan sifat Open Source tersebut, Linux dapat dikembangkan oleh banyak pengembang sehingga muncul berbagai ’versi’ dari Linux atau yang lebih sering disebut ’Distro’. Setiap pengembang mempunyai ciri masing-masing dalam mengembangkan Linux, karena disesuaikan oleh tujuan penggunaan dari pengembang masing-masing. Contohnya, distro Ubuntu diperuntukan untuk penggunaan yang ’user friendly’, atau misalkan ’red hat’ yang biasa digunakan untuk server. Distro Linux yang akan saya bahas pada makalah ini adalah ’BackTrack’. Distro ini merupakan hasil kerja bareng dari pembuat dua distro yang sudah dikenal baik dalam masalah 'sistem keamanan' atau untuk penetrasi jaringan/sistem yaitu Auditor Security Collection dan Whax. Backtrack merupakan distro yang sangat dikenal sejak tahun 2006 karena meraih peringkat #1 Security Live Distribution oleh insecure.org. Backtrack dikembangkan dari distro Slackware, yang juga merupakan distro yang dikhususkan untuk melakukan penetrasi sistem keamanan. BackTrack sudah di-’bundle’ dengan berbagai tools yang dapat digunakan untuk melakukan penetrasi pada jaringan maupun sistem, kurang lebih terdapat 300 macam tools. Tools utama yang di ’bundle’ pada distro ini adalah ’Metasploit’, yaitu merupakan framework dalam melakukan penetrasi exploit. Setiap package, konfigurasi kernel dan script yang ada pada Backtrack, disesuaikan untuk security penetration testers. Backtrack dapat kita jalankan, dengan cara biasa seperti melakukan installasi pada hardisk, menggunakan sebagai Live CD, yaitu melakukan booting OS langsung dari Optic Drive (CD/DVD/dll) tanpa melakukan instalasi pada hardisk, dan yang paling menarik terakhir adalah dapat dijalankan dengan melakukan instalasi pada USB Flash Disk, sehingga sangat memudahkan bagi user yang mempunyai mobilitas tinggi. Salah satu lagi kelebihan distro Backtrack menurut saya adalah tampilan desktop KDE dengan theme yang sangat menarik, dan juga memiliki efek ’glass window’ yaitu window yang terbuka pada bagian pinggirnya terlihat bening, hingga terlihat gambar wallpaper desktop kita. Microsoft Windows Vista juga mempunyai fitur ini pada desktop Aero, namun pada windows sangat dirasakan penurunan performa yang sangat besar pada saat penggunaan fitur ini, sedangkan pada Backtrack saya tidak merasakan penurunan performa yang sangat besar. Pada dasarnya Linux memang lebih mementingkan performa dibandingkan interface, karena pada Linux interface hanya sebagai pemanis. Saat ini distro Backtrack sudah sampai pada versi 3.0 yang masih dalam tahap ’BETA’, dan mempunyai compability terhadap hardware yang lebih baik dibandingkan versi sebelumnya juga yang pasti sudah melakukan patch terbaru terhadap bug yang telah ditemukan, dan sudah menggunakan kernel terbaru. Installasi Backtrack di hard disk
================LILO=====================
lba32 #Allow booting past 1024 cylinder with a recent BIOS
boot = /dev/hda
# message = /boot/boot_message.txt
prompt
timeout = 200
change-rules
reset
vga=791
#Windows configuration begins
root = /dev/hda1
label = WinXP
tabe = /dev/hdal
#Windows configuration ends
# Linux Configuration begins
image = /boot/vmlinuz
root = /dev/hda3
label = BACKTRACK2
read-only
# Linux Configuration begins
Ctrl + W (buat save)
Ctrl + X (buat exit)
Sumber :
http://dhiratara.blogspot.com
http://cyberions.blogspot.com/2008/12/instal-linux-backtrack-di-hard-disk.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar