Silahkan Pilih Warna Latar Blog ini Sesuai Dengan kenyamanan Yang Anda Suka
Selamat Datang di zainuddinkurnia.blogspot.com

Kamis, 28 Oktober 2010

Bahasa Assembly

Instruksi mesin dinyatakan dengan pola 0 dan l. Pola semacam itu sangat sulit untuk dijelaskan pada saat membahas atau menyiapkan program. Oleh karena itu, kita menggunakan nama simbolik untuk menyatakan pola tersebut. Sejauh ini kita telah menggunakan katakata biasa seperti Move, Add, Increment, dan Branch, untuk instruksi operasi yang menyatakan pola kode biner yang sesuai. Pada saat menulis program untuk komputer tertentu, katakata tersebut biasanya diganti dengan akronim yang disebut mnemonic, seperti MOV, ADD, INC, dan BR Serupa dengan kita menggunakan notasi R3 untuk mengacu pada register 3, dan LOC untuk mengacu pada lokasi memori. Set lengkap nama simbolik semacam dan aturan penggunaannya membentuk bahasa pemrograman, yang biasanya disebut sebagai bahasa assembly.
Set aturan untuk menggunakan mnemonic dalam spesifikasi instruksi dan program lengkap disebut syntax bahasa. Program yang ditulis dalam bahasa assembly dapat secara otomatis ditranslasikan ke rangkaian instruksi mesin oleh suatu program yang disebut assembler. Program assembler adalah salah satu kumpulan program yang merupakan bagian dari software sistem. Assembler, seperti halnya program yang lain, disimpan sebagai rangkaian instruksi mesin dalam memori komputer. Program user biasanya dimasukkan ke dalam komputer melalui keyboard dan disimpan dalam memori atau disk magnetik. Pada titik ini, program user hanyalah kumpulan baris karakter alfanumerik. Pada saat program assembler dieksekusi, program tersebut membaca program user, menganalisanya, dan kemudian menghasilkan program bahasa mesin yang diinginkan. Bahasa mesin tersebut berisi pola 0 dan 1 yang menetapkan instruksi yang akan dieksekusi oleh komputer tersebut. Program user dalam format teks alfanumerik aslinya disebut source program, dan program bahasa mesin yang diassemble disebut object program.
Bahasa assembly untuk suatu komputer mungkin case sensitive atau mungkin tidak, sehingga, komputer tersebut bisa membedakan antara huruf kapital dan huruf kecil atau tidak dapat. Kita akan menggunakan huruf kapital mark menunjukkan
semua nama dan label dalam contoh kita untuk dapat meningkatkan kemudahan pembacaan teks. Misalnya, kita akan menuliskan instruksi Move sebagai berikut
MOVE R0, SUM
MOVE mnemonic menyatakan pola biner, atau OP code, untuk operasi yang dilakukan oleh instruksi tersebut. Assembler mentranslasi rnnemonic ini menjadi OP code biner yang dipahatni komputer. Mnemonic OPcode diikuti oleh setidaknya satu karakter spasi kosong. Kemudian informasi yang menyatakan operand ditetapkan. Dalam contoh kita, source operand berada dalam register R0. Informasi ini diikuti oleh spesifikasi destination operand, dipisah dari source operand dengan koma, tanpa jeda kosong. Destination operand berada dalam lokasi memori yang alamat binernya dinyatakan dengan nama
SUM. Karena terdapat beberapa mode pengalamatan yang dapat digunakan untuk menetapkan lokasi operand, maka bahasa assembly barns mengindikasikan mode mana yang digunakan. Misalnya, nilai numerik atau nama yang digunakannya, seperti SUM pada instruksi sebelumnya, dapat digunakan untuk menunjukkan mode Absolute. Sehingga instruksi
ADD #5, R3
menambahkan bilangan 5 ke isi register R3 dan meletakkan hasilnya kembali ke register R3. tanda sharp bukanlah cara satusatunya untuk menunjukkan mode pengalamatan Immediate. Dalam beberapa bahasa assembly, mode pengalamatan
yang dimaksud dinyatakan dalam mnemonic OPcode. Dalam hal ini, suatu instruksi memiliki mnonemonic OPcode
yang berbeda untuk mode peugalamatan yang berbeda. Misalnya, iustruksi Add sebelumnya dapat ditulis sebagai berikut
ADDI 5, R3
Akhiran I dalam mnemonic ADDI menyatakan bahwa source operand dinyatakan dalam mode pengalamatan Immediate.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Milu ke

Share |